Jukir Belum ”Kantongi” Karcis


http://lemabangjaya.files.wordpress.com/2011/10/methe_5okt2011.jpg
SOSIALISASI: Dishub Palembang terus mensosialisasikan kenaikan tarif restrebusi parkir kepada masyarakat, salah satunya dengan memasang spanduk tarif parkir yang baru di pagar pembatas di Kawasan Bundaran Air Mancur.

PALEMBANG Kenaikan tarif retribusi parkir terhitung 3 Oktober lalu, ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan sarana prasana dan pelayanan yang baik di lapangan. Hingga kemarin, para juru parkir (jukir) di kota ini, belum menerima karcis parkir.

Padahal, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang sebelumnya menegaskan jika para jukir hanya boleh memungut uang parkir sesuai karcis. Selain itu, jukir resmi yang ditunjuk Dishub mengenakan rompi warna merah hitam dan memiliki nomor lambung pada bagian dada.

Pantauan Sumatera Ekspres di lapangan, rompi parkir merah hitam baru dikenakan oleh sejumlah jukir seperti di kawasan Jl Jenderal Sudirman mulai dari Bundaran Air Mancur (BAM) Masjid Agung hingga simpang Internasional Plaja (IP). Sedangkan dari Simpang IP hingga ke Simpang Lampu Merah RS RK Charitas, para jukir memang mengenakan rompi parkir, tapi jenis lama berwarna kuning. Rompi para jukir tidak mempunyai nomor lambung di bagian dada.

Para jukir tersebut juga tidak memberikan karcis sebagai tanda bukti pembayaran parkir kepada pengendara yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan umum. Salah seorang jukir di sekitar kawasan IP yang enggan namanya dikorankan mengaku jika hingga sekarang Ia belum memperoleh karcis parkir dari Dishub.

”Tidak ada karcis Kak,” katanya saat dimintai karcis. Jangankan karcis baru yang nominalnya disesuaikan dengan tarif baru retribusi parkir, karcis lama pun sudah tidak lagi diterima. Terakhir, sekitar setahun lalu. ”Jadi sampai sekarang kita tidak pegang karcis,” ujar pria berkulit sawo matang itu.

Ketika ditanya surat tugas, Ia tidak bisa menunjukkan dengan alasan dipegang oleh ”pengelola lahan”. ”Surat tugas saya ada kak, tapi di bos (pengelola lahan, red),” terangnya.

Hal senada dikatakan, jukir lainnya di sekitar kawasan Cinde. ”Tidak ada karcis,” ujar jukir menolak menyebutkan identitasnya. Jukir bertubuh bongsor itu mengaku sudah sekitar 2 tahun terakhir tidak pernah lagi memperoleh karcis parkir.

Ia sendiri memperoleh informasi jika nantinya mereka bakal kembali mendapatkan karcis parkir. Tapi, terangnya, hingga saat ini karcis tersebut belum diterima. Akibatnya, Ia sedikit kesulitan untuk menarik parkir sesuai tarif baru yang diberlakukan sejak 3 Oktober lalu.

”Sekarang ini masih banyak yang bayar pakai tarif lama, tadi saja beberapa kali ribut, karena orang (pengendara, red) tidak percaya kalau parkir sudah naik. Sedangkan karcis kita belum ada,,” cetusnya. Untungnya, kata jukir berambut panjang itu, Ia mengantongi surat edaran (SE) dari Dishub Palembang nomor 551.11/843/Dishub/2011 tentang tarif baru retribusi parkir.

Dalam SE yang ditandatangani Kepala Dishub Palembang, Masripin Thoyib itu, tertera tarif baru retribusi parkir tepi jalan umum mulai dari kendaraan roda dua, motor hingga truk gandeng, tronton peti kemas dan sejenisnya.

Oleh karena itu, sambungnya, jika memang Dishub akan memberlakukan karcis, diharapkan segera dibagikan kepada jukir sehingga mereka tidak perlu repot-repot menjelaskan kepada warga mengenai kenaikan tarif parkir ini. ”Jadi kita tinggal kasih saja karcisnya. Di situ (karcis, red)-kan ada tarifnya.”

Sementara itu, Kepala Dishub Palembang, Masripin Thoyib enggan berkomentar banyak mengenai hal tersebut. ”Kalau soal teknis, langsung telpon saja ke Anzar (Kepala UPTD Parkir Dishub Palembang Anzar Ibrahim, red),” terang Masripin.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan Kepala UPTD Parkir Anzar tidak berhasil dikonfirmasi meski sudah beberapa kali coba dihubungi. Nomor handphone (HP)-nya aktif, tapi tidak diangkat.

Sebelumnya, Kepala Bidang (kabid) Pengawasan Pengendalian Operasional (Dalops) Pathi Ridwan mengatakan, tarif parkir naik 100 persen dibandingkan dengan sebelumnya. Kendaraan roda dua dikenakan Rp1.000 dari tarif awal Rp500 seperti tertera pada karcis resmi. Sementara kendaraan roda empat, saat ini Rp2.000. Sebelumnya, hanya Rp1.000 dalam karcis resmi.

Jaring 7 Kendaraan
Di bagian lain, jajaran Dishub kota, kembali menertibkan terminal bayangan di 7 Ulu, kawasan Ampera. Dari belasan travel yang biasa mangkal, tim gabungan hanya menjaring 7 kendaraan. Masing-masing, 6 travel resmi yakni angkutan dalam provinsi (AKDP) dan 1 mobil pribadi yang diduga travel illegal. Sedangkan sejumlah travel lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Pantauan Sumatera Ekspres, sebelumnya terdapat belasan travel baik itu resmi dan illegal berupa kendaraan pribadi parkir di sepanjang Jl Mayor Jendral HM Ryacudu. Mulai bawah hingga pangkal Ampera di daerah Ulu.

Namun, ketika tim gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang, Kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tiba, sejumlah sopir travel tersebut langsung “ngacir”. Beberapa sopir yang memang sudah berada di dalam kendaraan langsung menstrarter mobilnya dan kabur. Sedangkan sopir yang duduk di luar kendaraan, langsung berlari menuju mobil berusaha menghindari penertiban.

Kasi Penyidik dan Penindakan Dishub Kota Heri menegaskan pihaknya sudah berulang kali menggelar razia serupa. Tapi, masih juga banyak travel baik resmi dan illegal yang mangkal. Akibatnya, saat ini kawasan tersebut menjadi seperti terminal bayangan. ”Masyarakat masih banyak yang naik disini (pangkal Ampera, red),” cetusnya.

Padahal, pemerintah telah menyiapkan terminal Alang-Alang Lebar (AAL) sebagai tempat naik turunnya penumpang.

Anggota Tim Unit Derek Lakalantas, Satlantas Polresta Palembang Aiptu Abdul Nasser JK menegaskan hal serupa. Menurutnya, kegiatan penertiban sudah berulang kali digelar, tapi masih juga ditemukan sopir AKDP dan travel yang membandel.

”Maka itu kita terus lakukan penertiban. Ke depan kegiatan ini (penertiban, red) kita gelar secara berkala bersama Dishub dan instansi terkait lainnya. Kita hanya memback-up,” ujarnya seraya mengatakan, penertiban parkir liar tersebut digelar dalam rangka persiapan SEA Games XXVI pada November mendatang.(mg13)

SUMBER: Sumatera Ekspres, Rabu, 5 Oktober 2011

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/09/logo_01.gif

http://lemabang.files.wordpress.com/2011/08/logo-02.gif

About Iwan Lemabang
aku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. LEMABANG 2008

Leave a comment